Absurditas adalah sebuah persoalan yang terjadi disebagian hidup manusia. Segala bentuk atau objek di depan kita telah menjadi penggerak untuk terus berfikir dengan akal sehat. Tapi bagaimana bila objek tersebut sudah tidak lagi mempunyai titik kepastian yang jelas ? Hal itu disinggung oleh Jean Paul Sartre (dalam bukunya yang saya lupa judulnya apa) tentang filsafat eksistensialisme.
Namun dari hal itu saya akan kaitkan dengan masalah di judul postingan yang kali ini akan kita bahas. Dia adalah Schizofrenia (menarik bukan). Nama ini mungkin tidak asing bagi kalangan psikolog atau pecinta film nya David Lynch yang sarat dengan absurditas.
Dalam kutipan sebuah ahli psikologi Sigmun freud, kalau tidak salah Schizofrenia merupakan disfungsional pada otak dalam membedakan antara realita dengan imajinasi. Dengan kata lain seseorang yang mengalami Schizofrenia tidak bisa membedakan nyata atau khayalan. Mengapa begitu?. Banyak kecenderungan bahwa si penederita mengalami gangguan mental secara lingkungan atau komunikasi.
Sebelum lebih jauh lagi, saya akan menguatkan lagi bahwa Schizofrenia itu adalah gejala kejiwaan yang menyimpang. Jadi bila anda atau kalian membaca tulisan ini lebih jauh lagi, Saya harap gejala itu tidak menyerang anda. PERHATIKAN !.
Indikator premorbid (pra-sakit) pre-skizofrenia antara lain:
- Ketidakmampuan seseorang mengekspresikan emosi: wajah dingin, jarang tersenyum, acuh tak acuh (afek datar).
- Penyimpangan komunikasi: pasien sulit melakukan pembicaraan terarah, kadang menyimpang (tanjential) atau berputar-putar (sirkumstantial).
- Gangguan atensi: penderita tidak mampu memfokuskan, mempertahankan, atau memindahkan atensi (perhatian).
- Gangguan perilaku: menjadi pemalu, tertutup, menarik diri secara sosial, tidak bisa menikmati rasa senang, menantang tanpa alasan jelas, mengganggu, dan tak disiplin.
- Gejala-gejala Positif
Termasuk halusinasi, delusi, gangguan pemikiran. Gejala-gejala ini disebut positif karena merupakan manifestasi jelas yang dapat diamati oleh orang lain. - Gejala-gejala Negatif
Gejala-gejala yang dimaksud disebut negatif karena merupakan kehilangan dari ciri khas atau fungsi normal seseorang. Termasuk kurang atau tidak mampu menampakkan/mengekspresikan emosi pada wajah dan perilaku, kurangnya dorongan untuk beraktivitas, tidak dapat menikmati kegiatan-kegiatan yang disenangi dan kurangnya kemampuan bicara (alogia).
http://id.wikipedia.org/wiki/Skizofrenia
Saya tidak maksud membohongi anda. Tapi bila anda sudah membaca wikipedia lebih dalam, Saya yakin anda telah memahami apa itu Schizofrenia.
Maka dari itu ijinkan saya untuk membawa anda kepada sebuah refleksi (penggambaran) atau contoh-contoh schizofrenia itu terjadi. Contoh itu bisa kita ambil dari beberapa film. Saya tidak melebih-lebihkan hal ini, tapi hanya ingin bermaksud menunjang wawasan sekaligus demi meningkatkan kesejahteraan manusia.
Drama film yang acap kali kita lihat akan sarat yang mengandung unsur cinta, kriminal atau konspirasi. Tapi bagaimana bila drama atau sebuah adegan yang setiap menit nya membawa pikiran kita terombang-ambing dalam kebingungan sehingga anda menjadi menderita menontonnya. Saya tidak mau menjerumuskan anda, tapi apa salah nya jika anda melihat karya-karya agung tersebut dengan sudut pandang piskologi. Bukan juga maksud saya menyingkirkan sudut pandang anda yang sudah mutlak tapi Saya ingin anda mencoba dan berkata pada diri anda sendiri apakah ada kemiripan di diri anda dengan apa yang terjadi di dalam film tersebut.
BERIKUT JABARAN 10 REFERENSI FILM YANG SARAT DENGAN SCHIZOFRENIA :
1. A Beautifull Mind
2. The Turman Show
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pembaca yang bijak selalu meninggalkan jejak dengan berkomentar.
REGARDS